Sabtu, 09 Maret 2013
IIBS
Setelah sekian lama gw meninggalkan rumah dan menuntut ilmu di sini, IIBS itu gak ngebosenin kok walau terkadang emang bikin bosen tinggal di asrama. Gw seneng bisa sekolah disini walaupun terkadang gw sedih karna jauh dari ortu (Cikarang-Pontianak, Kal-Bar). Ketemu temen-temen baru mulai dari yang baik sampai yg paling nakal, yang ganteng sampai yg paling jelek, yang tingkahnya normal sampai yang tingkahnya gk normal ada disini. Trus gw seneng ketemu mursyid yg biasa dipanggil fellow yang mendidik gw untuk bisa berubah menjadi lebih baik lagi. Trus ketemu peraturan-peraturan yang menurut mereka itu berat tapi menurut gw itu biasa aja untuk standar asrama.
Jujur gw gak mau sekolah di IIBS. Pas pertama masuk, di pikiran gw cuma ada kata "gimana caranya kabur dari asrama ini ?", tapi setelah gw jalani, gw akui juga IIBS mampu merubah gw menjadi lebih baik, mulai dari segi akademik, akhlak, dll menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dulu sebelum gw masuk SMA IIBS (karna gw masih SMP), nilai-nilai gw rendah bahkan gk sedikit nilai-nilai gw dibawah 7,5 (kkm) tapi setelah masuk IIBS, nilai gw naik (yang pastinya diatas 7,5) dan gw jadi semangat belajar apalagi di semester gw sekarang semester 3 alias kelas 2 semester 1. Trus dulu gw shalat gak tepat waktu bahkan gw sering kelewat shalat, ngaji juga kalau ada gurunya, tapi sekarang shalat gw alhamdulillah tepat waktu dan selalu berjama'ah (kecuali lagi ada halangan) dan sekarang gw ngaji walaupun hanya satu surat dan tanpa guru.
Gw gk percaya kalau gw bakal nulis kata ini tapi Terima Kasih IIBS. :)
Senin, 13 Februari 2012
Memarahi anak dengan cara memukulnya merupakan salah satu cara untuk membunuhnya secara perlahan
Memarahi anak dengan cara memukulnya merupakan salah satu cara untuk membunuhnya secara perlahan.. Mengapa saya berkata begitu?
Karena tempo lalu ketika saya browsing internet, saya menemukan sebuah situs yang menceritakan bahwa jika ada orang yang memukul orang apalagi memakai alat, hal tersebut dapat menyebabkan rusaknya system peredaran darah secara perlahan dan sedikit demi sedikit dapat menyebabkan system peredaran darah menjadi hancur sehingga secara perlahan orang yang dipukul tersebut dapat meninggal.. Mungkin jika dipukul sesekali tidak akan masalah.. Tetapi jika sering dilakukan, itu dapat saja terjadi.. Terutama bagi orang tua yang sering memukul anaknya.. Bukannya saya ingin menasihati orang tua/orang yang lebih tua dari saya, namun itu kenyataan.. Dulu saya pernah menemukan situs yang menceritakan seorang anak yang harus rela kedua kakinya di amputasi/ di potong karena dipulu pakai besi yang bergerigi hanya karena anak itu lupa waktu ketika bermain diluar.. Kaki anak tersebut dipukul hingga berdarah2.. setelah seminggu di biarkan, kaki anak tersebut menjadi bengkak.. orang tua anak itu membawanya ke dokter.. singkat cerita, anak itu sekarang tidak memiliki sepasang kaki lagi.. Kesimpulannya, jika anak anda melakukan kesalahan, sebisa mungkin hindari memukul anak apalagi memakai alat.. Jangan lelah menasihati anak.. Maklumi lah jika anak anda susah dinasihati.. Namanya juga anak-anak… :)